Kamis, 18 April 2013

まつり ( Matsuri )

まつり (matsuri) pasti bagi sebagian orang kata matsuri sudah sering didengar dan tahu apa itu matsuri. disini saya akan sedikit memberikan pengertian tentang matsuri yang ada dijepang terutama dengan matsuri yang berkaitan dengan musim dijepang.
pengertian matsuri itu sendiri merupakan hari atau pekan raya gembira bagi masyarakat jepang dalam rangka menyambut peristiwa penting bersejarah atau pesta rakyat. matsuri jug dapat diartikan sebagai upacara menyambut kedatangan para dewa dengan menunjukan sikap mengabdi diri mereka pada dewa.
dan penyelenggaraan matsuri yang berkaitan dengan musim dijepang adalah :
  • 春 (Haru) : matsuri yang diadakan berhubungan dengan masa bercocok tanam.
  • 夏 (Natsu) : matsuri yang diadakan bertujuan untuk memohon kepada dewa agar mau melindungi tanaman padi mereka dari wabah hama dan penyakit.
  • 秋 (Aki) : matsuri yang diadakan sebagai wujud terima kasih pada dewa atas panen yang dilakukan
  • 冬 (Fuyu) : matsuri yang diadakan untuk memohon pada dewa agar panen yang berlimpah pada tahun mendatang.

Kamakura Festival



Kamakura festival is a festival that is held during mid-winter, precisely on 15 and 16 February in the city of Yokote, prefekture akita. This event was held from 5 am until 9 pm. when this event took place, many people are making a snow house (igloo-or Kamakura). Kamakura was made scattered in Yokote city. Kamakura is made of compacted snow. This house was a circle with a diameter of 4 meters. given a small door as the entrance and exit. It lived in Kamakura people, from children to adults. people living in it and they serve amakaze and mochi to visitors who pass by. so, if we become ilgoo visitors who pass through their home, we will be welcomed by residents and said: "agattanse!" and the children will give us the dish mochi and amakaze. in addition, the festival is also a place that sells Japanese food festival, as Yokote yakisoba.

unique, this festival only happens in Yokote. because Yokote was in the area where the snow continues to fall by much. snow can reach 20 cm to 30 cm. snow also fell every night. This festival has existed since the time of Edo with the aim to commemorate the new year are shown on the god of water. because at that time the snow fell a lot, but rarely available in Yokote much water is required at the time of harvest. but then this festival is shown in the god of water in order to be successful as well as protection against fire. a form of respect is shown by the altar of the cult of the god of water in each Kamakura. This festival is also a simple way in order to distance himself from the temptation of material (homes).


Rabu, 17 April 2013

Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbedawi Manusia dari Karya Seni Boneka Bunraku

Bunraku merupakan salah satu dari karya seni boneka jepang klasik. Sebutan lain dari Bunraku adalah Ayatsuri Joruri atau Ningyou Joruri. Kata Ayatsuri yang berarti boneka dan Joruri yang berarti nyanyian (dalam agama budha). Jadi, Bunraku adalah penggabungan dari 2 seni yaitu boneka dan nyanyian dalam agama budha. Kesenan ini bermula dari pementasan Ningyo Joruri oleh seniman Uemura Bunrakuken I diosaka sehingga diberinama “Bunraku”. Ningyo Joruri atau Bunraku baru resmi dinamakan Bunraku sejak akhir zaman meiji (1868-1912).
Pada awalnya kesenian Ningyo Joruri atau Bunraku tercipta dari adanya perpaduan sandiwara boneka dan music shamisen diawal zaman Edo. Pada masa tersebut Bunraku lebih terkenal dari pada pertunjukan karya seni boneka Kabuki sehingga ada naskah dari karya seni boneka Kabuki yang diambil dari naskah Bunraku. Di zaman edo sendiri pertunjukan Bunraku diciptakan oleh Hiraga Gennai dan sekitar abad 18 sampai abad 19 pertunjukan Bunraku terus melampaui pertunjukan Kabuki.
Teater Bunraku pertama kali dibangun oleh pemimpin kelompok Uemura Bunrakuken I. Beliau membangun sebuah teater Bunraku dikozubashi yang sekarang menjadi distrik Chugoku diosaka. Pada tahun 1872, beliau memindahkan teater kedaerah yang sekarang menjadi distrik Nishi-ku diosaka. Pada akhir zaman meiji, Bunraku-za merupakan satu-satunya teater Bunraku yang tersisa. Pada tahun 1909, Bunraku-za berada dipengelolaan perusahaan hiburan shoichiku, setelah itu mulai berpindah-pindah didalam kota Osaka.
Pada tahun 1948, perusahaan hiburan shoichiku bertikai dengan serikat pekerja bunraku, sehingga terbelah menjadi dua, yaitu Bunraku-inkai dibawah perusahaan shoichiku dan Bunraku-sanwakai berada dibawah naungan serikat pekerja. Karena perpecahan tersebut akhirnya peminat Bunraku menurun. Dan akhirnya pada tahun 1963, perusahaan hiburan menarik diri dan teater Bunraku-za beruba nama menjadi Asahi-za. Organisasi nirlaba Bunraku kyokai yang disponsori prefektur Osaka, kota Osaka, kementerian pendidikan jepang dan NHK menggantikan posisi shoichiku.
Pada tahun1984, gedung teater nasional Bunraku selesai dibangun diNipponbashi,Osaka, sedangkan gedung yang lama ditutup. Didunia panggung, Bunraku sendiri pernah mengalami kekurangan sumber daya manusia akibat kurangnya minat pada generasi muda terhadap Bunraku. Tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan dibukanya program pelatihan untuk orang dari kalangan Bunraku pada tahun 1973. Dan pada masa sekarang ini, kementerian pendidikan jepang menetapkan Bunraku sebagai Warisan Agung Budaya Nonbendawi. Dan UNESCO menetapkan Bunraku sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dalam daftar yang diterbitkan tahun 2003.


Boneka bunraku adalah boneka yang dimainkan dalam pertunjukan bunraku, ada banyak bermacam-macam karakter dan berbagai jenis boneka yang dipakai. Jenis dasar boneka bunraku adalah boneka laki-laki dan boneka perempuan. Ukuran boneka bunraku yaitu ½ sampai 2/3 ukuran tubuh manusia. Agar dapat memainkan boneka yang cukup besar itu dibutuhkan 3 orang penggerak boneka atau yang disebut ningyou tsukai. Bagian boneka bunraku sendiri mempunyai sendi-sendi agar boneka dapat bergerak. Tidak hanya sendi-sendi, ada beberapa bagian tubuh boneka yang bias diganti-ganti, contohnya bagian kepala. Kepala dari boneka bunraku dapat diganti-ganti sesuai karakter yang akan dimainkan. Rambut dari boneka bunraku juga bias diganti menggunakan rambut palsu khusus.biasanya wajah dan rambut boneka menunjukkan karakter dan status social dari peran yang dimainkan. Bahan-bahan intuk membuat kepala boneka adalah kayu dari jenis pohon Hanoki (Chamaecyparis obtusa). Kepala boneka berongga dibagian dalam yang merupakan hasil dari penggabungan bagian muka dan bagian belakang kepala. Kepala boneka dibuat dengan cara membelah kepala boneka menjadi dua bagian da menggerok sisa kayu yang terdapat dibagian dalamnya. Pada bagian wajah boneka, terdapat mekanisme untuk menggerakan alis, bulu mata, dan bibir keatas atau kebawah. Sedangkan dibagian mata untuk mengerakkan bola mata kekiri dan kekanan. Tali untuk menggerakan alis dan mata melewati rongga dikepala boneka. Mekanisme penggerak juga terdapat pada masing-masing kaki dan lengan. Jenis Kepala dari Boneka Bunraku
Setiap kepala dari bunraku menggambarkan karakter dari tokoh yang sedang dimainkan. Apakah perannya baik atau jahat, dari status social yang tinggi atau biasa saja, atau bahkan berstatus soaial rendah. Maka dari itu kepala dari boneka bunraku sangat berperan penting. Jenis-jenis dari kepala boneka bunraku sendiri berbeda-beda. Untuk kepala (kashira) ada dua macam yaitu :
1.      Kepala boneka laki-laki
2.      Kepala boneka perempuan
                                      kepala boneka laki-laki :
·         Bunshici : dengan ekspresi maskulin laki-laki tampan tapi sudah lama menderita, digunakan untuk tokoh utama cerita tragedi.
·         Darasuke : dengan ekspresi mengejek untuk peran orang jahat.
·         Genda : untuk peran laki-laki tampan berumur 20 tahunan.
·         Kenbishi : dari garis mulut yang tegas menandakan kemuan keras, digunakan untuk samurai, orang kota dan sebagainya.
·         Kiichi : untuk peran samurai tua untuk hati yang penuh cinta.
·         Kintoki : untuk samurai yang kuat dan berperasaan dalam cerita jidaimono.
·         Komei : untuk samurai berusia empat puluhan hingga lima puluhan, secara jelas terlihat kepribadian halus dan bijaksana.
·         Matahei : dengan ekspresi rakyat biasa, orang kecil atau penduduk kota yang jujur.
·         Odanshici : dengan ekspresi laki-laki pemberani.
·         Wakaotoko : laki-laki remaja untuk kisah cinta.
·         Yokanpei : dengan wajah buruk untuk peran orang jahat yang komikal.
 Kepala boneka wanita :
·         Fukeoyama : digunakan untuk berbagai peran wanita berusia 20 tahunan hingga 40 tahunan.
·         Keisei : kepala boneka paling cantik untuk peran wanita oenghibur kelas tinggi yang sensual.
·         Musume : boneka perempuan belum kawin berusia 14 atau 15 tahun dengan ekspresi murni tanpa dosa.
·         Ofuku : untuk peran wanita berwajah lucu atau komikal.
  Pertunjukan Bunraku
Pertunjukan bunraku hanya dibawakan oleh laki-laki. Pertunjukan bunraku sendiri mempunyai 4 unsur yang diset dengan sangyou yaitu :
1.      Panggung (yuka)
2.      Pemain shimasen
3.      Penyanyi dan pengisi suara (Taiyu)
4.      Dalang (ningyou tsukai)
Panggung (yuka)
Saat pementasan bunraku panggung atau yang disebut dengan yuka, berada disisi kanan penonton. Diatas yuka terdapat panggung yang dapat memutar dan merupakan tempat duduk taiyu dan pemain shimasen.
    Pemain Shimasen
Pertunjukan bunraku juga diiringi dengan music. Alat music yang dgunakan salah satunya adalah shimasen. Pemain shimasen memainkan shimasen berukuran besar dengan gema yang berukuran berat (futo) sehingga disebut futuzoa shimasen. Pemusik duduk dalam posisi seiza, tetapi kedua belah kaki dilipat kebelakang dengan lutut yang dibuka lebar danseluruh berat badan tertumpu dibagian pantat.
      Penyanyi dan pengisi suara boneka (Taiyu)
Taiyu adalah penyanyi sekaligus pengisi suara boneka dalam pertunjuksn bunraku. Seorang taiyu harus bias mengisi berbagai jenis suara baik itu suara wanita, pria, anak-anak. Biasanya dalam pertunjukan hanya membutuhakan satu orang taiyu saja. Tetapi jika ada dialog yang bersahut-sahutan dibutuhkan dua taiyu atau lebih yang dapat duduk berjejer.
                                          Dalang (ningyou tsuki)
Dalam memainkan boneka bunraku dibutuhkan 3 orang penggerak atau ningyou tsuki. Penggerak utama disebut sebagai omozukai yang bertugas sebagai penyangga tubuh boneka dan penggerak tangan kanan boneka. Biasanya yang menjadi omozukai adalah seorang senior yang berpengalaman. Sebagai omozukai, ia tidak perlu menggunakan kostum hitam seperti kedua dalang yang lainnya. Untuk menggimbangi posisi yang lainnya omozukai harus memakai geta yang tingginya sekitar 20cm-50cm.
Selain omozukai juga ada penggerak lainnya yaitu hidarizukai dan ashizukai. Hidarizukai bertugas menggerakan tangan kiri boneka dan Ashizukai menggerakan kedua kaki boneka. Biasanya Hidarizukai dan Ashizukai menggunakan jubah hitam dan selubung kepala berwarna hitam agar tidak terlihat oleh penonton maka dari bagian pinggang kebawah tubuh dalang dihalangi dengan papan kayu yang disebut tesuri.