Jumat, 21 Juni 2013

着物と浴衣 (Kimono dan Yukata)

Kimono dan yukata adalah pakaian tradisional Jepang, kimono dan yukata dikatakan juga sebagai pakaian asli jepang. namun, sekarang ini perempuan sering tidak memakai kimono dan yukata dalam keseharianya dijepang dan mereka kebanyakan memakai yofuku (pakaian barat) yang telah mengambil tempat dari pakaian tradisional. bahkan, bukannya menolak, orang jepang justru menerima cara-cara baru berpakaian yofuku ini dengan terbuka karena pemakaian yofuku saat ini merupakan hal yang biasa dalam masyarakat. yang saya ketahui ada dua alasan mengapa orang jepang sekarang ini lebih memilih yofuku dibandingkan dengan kimono atau yukata. pertama adalah jika kita memakai kimono akan merasa tidak nyaman bergerak, memaksa perempuan bergerak sangat lambat atau sebisa mungkintidak bergerak. dan alasan yang kedua adalah bahwa mereka yang mengenakan kimono pada masa sekarang dianggap relatif berkelas, sehingga kimono telah menjadi pakaian formal untuk acara-acara khusu seperti pesta, simposium, dan upacara. akibatnya pada sekarang ini kimono dipakai bukan untuk kecantikan mereka melainkan untuk menunjukan formalitas masyarakat, status, dan kebanggaan.
Jenis kimono wanita :
Tingkat formalitas kimono wanita ditentukan oleh pola tenunan dan warna, mulai dari kimono paling formal hingga kimono santai. Berdasarkan jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.
1. Kurotomesode
Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.

2.  Irotomesode
Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada suso.


3.  Furisode
Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian kain. Ciri khas furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah. Furisode dikenakan sewaktu menghadiri upacara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, upacara wisuda, atau hatsumode. Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ishō termasuk salah satu jenis furisode.


4. Homongi
Hōmon-gi (訪問着, arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.


5.  Yukata
Yukata adalah kimono santai yang dibuat dari kain katun tipis tanpa pelapis untuk kesempatan santai di musim panas. Dibuat dari kain yang mudah dilewati angin, yukata dipakai agar badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudah mandi malam berendam dengan air panas.
Perlengkapan Memakai Yukata wanita :
 -rok panjang (susoyoke) sebagai pakaian dalam, berwarna putih polos.
-pakaian dalam (hadajuban)
-tali pinggang (koshihimo) untuk mengencangkan kain berlebih di bagian pinggang yang berasal dari kelebihan panjang kain pada bagian bawah
-kain sabuk pengikat (datejime) untuk mengencangkan kain yang longgar di bagian perut
-Obi untuk mengencangkan yukata ke badan
 selama mengikuti kelas yukata yang diajarkan cara mengikat yukata dan kimono dngan baik dan benar oleh seorang pemilik toko pakaian khusus pakaian tradisional jepang, ternyata dalam mengikat yukata maupun kimona tidaklah mudah karena pamakiannya sangat rumit ditambah lagi sewaktu mengikat obinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar